Selasa, 30 Agustus 2016

Pemkab Banyuwangi Dorong Pelaku UMKM Promosi Online dan Dukung Pariwisata

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bertumbuh. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendorong pelaku UMKM ini memanfaatkan sektor pariwisata dan teknologi informasi (TI) sebagai bagian dari promosi.

"UMKM harus masuk di online, yang sudah buka bagus dan yang belum nanti kita bantu. banyuwangi-mall.com ini sebagai bukti negara hadir dan pemerintah menjembatani pelaku usaha dengan pasar," papar Anas di acara Sosialisasi Asistensi Penyelarasan Kebijakan Pemerintah Daerah terkait Koperasi dan Pelaku Usaha Kecil di Hotel Santika, Banyuwangi, Senin (29/8/2016).

Anas kemudian mencontohkan melalui online beras merah organik bisa dipesan oleh pembeli dari berbagai daerah. Anas kemudian mendorong pelaku UMKM agar bisa memanfaatkan banyuwangi-mall.com sebagai fasilitas yang diberikan oleh pemkab.

"Bukti pemkab hadir menjembatani pelaku usaha dengan banyuwangi-mall.com ini. Apalagi situs ini terkoneksi dengan jutaan nasabah bank BNI ini promosi yang murah dan cepat," tukasnya.

Anas menjamin tidak mempersulit izin bagi pelaku UMKM selama segala persyaratan dipenuhi. Anas kemudian menyarankan pelaku UMKM memanfaatkan festival pariwisata di Banyuwangi untuk mengembangkan usahanya.

"Festival 53 event nginepnya enggak ada di rumah bupati pasti di hotel. Kita proteksi hotel melati tidak kita beri izin tapi kita dorong hotel bintang 3, dormitory dan homestay. UMKM tidak selalu batik, sekarang mulai tumbuh UMKM baru misal anak-anak muda guide turis asing wisata di Banyuwangi via online," katanya.

"Enggak ada izin yang saya persulit untuk UMKM. Biaya promosi ditanggung pemda dan mendorong UMKM memanfaatkan ini untuk promosi," tambahnya.

Tak hanya itu pihaknya juga berencana bekerjasama dengan bank untuk memberikan kredit dengan bunga ringan. Sehingga pelaku UMKM di Banyuwangi bisa mengembangkan usahanya.

"Harapan kita (pelaku UMKM) semakin mudah mendapatkan akses. Kami akan mengumpulkan bank dan forpimda bagaimana potret ekonomi dan mendorong kredit semakin besar dengan bunga rendah. Maka kami merancang bunga ringan, 2017 target kami ke depan UMKM akan tumbuh," ujarnya.

Sementara itu Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga Dalam dan Luar Negeri Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI Kamser Lumbanradja menyebut pihaknya berupaya memproteksi pelaku UMKM. Bila KPPU sebagai pengawas maka pemerintah daerah sebagai pembina para pelaku usaha.

"Di samping mensosialisasi ke masyarakat juga mempererat hubungan ke pemda. Anda yang membina kami yang mengawasi. Tukar-menukar informasi dengan pemda apa yang telah mereka lakukan. Bagaimana cara mereka mengawasi dan seandainya ada pelanggaran kemitraan," katanya.

Kamser pun mendorong antar pelaku UMKM untuk membiasakan diri melakukan kerjasama tertulis. Sehingga pengawasan dari kontrak itu lebih mudah.

"Mendorong pemda mengawasi kerjasama mereka, sebaiknya dilakukan formal tertulis kalau bisa akta notaris. Sehingga dengan bunyi kontrak itu kita mengawasi," cetusnya.

Dia juga menggandeng pemda dalam melakukan fungsi pengawasan kepada pelaku UMKM. Jangan sampai azaz keadilan tidak terpenuhi.

"Seharusnya pemda yang menilai ada azaz keadilan enggak, menguntungkan enggak. Kalau tidak pemda yang merestui meluruskan. Sekalipun kita nilai sudah baik kita awasi apakah sesuai pelaksanaannya. Nanti kami panggil yang lalai," 
 
http://news.detik.com/jawatimur/3286164/pemkab-banyuwangi-dorong-pelaku-umkm-promosi-online-dan-dukung-pariwisata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar